Sabtu, 07 September 2013

Weaning With Love

Opoooo kuwi Weaning With Love... itu lho, yang kata ibu2 muda sekarang Menyapih dengan Cinta. Jadi gini, dulu (dan sekarang juga masih banyak yang menerapkan) kalo mau nyapih anak dari ASI itu caranya adalah mengoleskan sesuatu yang tidak enak di payudara si Ibu. Bisa jadi garam, brotowali, betadine,jeruk nipis, atau makanan ekstrim lainnya. Tega ya...

Saya juga dulu taunya gitu, tapiiiii yang namanya orangtua itu harus banyak belajar. Akhirnya Saya cari tau gimana sih proses WWL? Saya sempet telat soalnya baru baca pas umur Naufal 20 bulan... tapi gapapa, Saya masih ada waktu 4 bulan sebelum proses menyapih. Langkah yang Saya lakukan:

1. Mulai umur 20 bulan, tiap Naufal mau tidur selalu Saya kasih tau. "Naufal... sebentar lagi umur 2. Kalau udah umur 2 berarti udah besar. Kalau udah besar, udah ngga nenen lagi. Minumnya susu gelas boleh, teh boleh, jus boleh, air putih boleh. Yang nenen adek bayi ajaaa."
Reaksi Naufal: "NGGAAAAAAAAAA!!!!!" Wekekekekee.... Tapi harus konsisten, tiap hari dikasi tau.

2. Mengurangi frekuensi nenen. Biasanya Naufal dimana aja kapan aja kalo mau nenen pasti Saya kasih. Tapi pelan2 dikurangi frekuensinya. Jadi kalau lagi di perjalanan, ngga nenen. Di mall, ngga nenen. Dikasih tau klo nenennya pas sampe rumah aja. Terusss begitu sampe dia terbiasa. Trus lama2, pas menjelang 2 tahun, nenennya cuma boleh kalau mau tidur aja. Kalo ngga mau bobo, minumnya yang lain.

3. Eksekusi... akhirnya Naufal tak bawa ke Solo buat disapih, soalnya takut klo di Mess, semisal rewel bakal menghebohkan satu mess. Hehee...
Mulai hari itu, Naufal ngga Saya kasih nenen. Teruss Saya kasih tau kalo Naufal udah besarrr. Udah mau punya adek bayi bla bla bla bla. Nangis? Iya... semaleman ngga tidurrr sodara2. Tapi besokannya udah ngga nangis. Cuma kadang mewek2 aja... hihihi.
Seminggu berlalu...sebulan berlalu. Sekarang udah ngga nenen sama sekali. Kadang aja dia usil bilang "nenen". Tak sodorin aja, trus dia bilang sendiri "Ngga usaaaaah, mas Naufal udah besar..."

Ya... begitulah ceritanya. Saya pikir, lebih mendewasakan dan mendidik kalau alasan anak ngga mau nenen adalah:  "Udah besar" daripada "Ngga mau...nenennya pahit/ngga enak/"

Itu ceritaku, bagaimana ceritamu??


Senin, 15 Juli 2013

G2P1A0

Alhamdulillah...
Setelah telat 5 hari,tak ada tanda2 haid,tak ada tanda tanda gravid pula, akhirnya nitip bang Sovie beliin test pack. Hihiii...

Bismillahirrohmanirrohim.
Semoga kami bisa menjaga amanahMu ya Allah.
Berikan kami kesehatan,kekuatan dan kelancaran. :D

Alhamdulillah...

Semoga ngga ada edisi mual muntah lagiii. Hehehe.
Semangatt!


Senin, 08 Juli 2013

Gyn (2)

Baru sempet ngeblog,baru sempet ngelanjutin cerita yang membuat Saya khawatir bulan Februari kemarin. Alhamdulillah,setelah screening papsmear,semuanya aman.
Semoga memang AUB kmaren karena hormonal saja. Dan menurut obgyn pribadi Saya, disarankan untuk cek rutin papsmear 1-2 tahun sekali. Siapppp!

Sumpah dokter 184

6 Juli 2013

Alhamdulillah, hari ini datang  juga. Perjuangan kuliah dan koas selama 7 tahun akhirnya berujung dengan manis. Tujuh tahun itu ngga sebentar, secara teman2 sengkatan Saya  hanya membutuhkan waktu 6 tahun untuk bisa menjadi dokter. Tapi, buat Saya, pencapaian ini adalah pencapaian yang luar biasa.

Saya ngga pernah bosen dengan kalimat “Hidup ini adalah pilihan, dan setiap pilihan ada konsekuensinya”. Yap, Saya memlih menikah di usia muda, dan Alhamdulillah di usia 23 Saya dikaruniai seorang anak yang luar biasa. Dan Saya pun masih berkewajiban menyelesaikan pendidikan Saya di Kedokteran.

Bisa ngga sih membayangkan, koas sambil momong anak?

Beberapa orang pasti beranggapan “lebay” banget, ya iyalah, ngga pernah ngerasain. Yang jelas butuh perjuangan dan pengorbanan yang luar biasaa. Apalagi pas menjalani koas. Dulu pas masih preklinik, enak aja nikah sambil kuliah. Kalo bolos pun ngga ngefek. Bisa pulang sesuka hati. :D

Sedangkan koas? Ada yang namanya jaga malam, follow up pagi buta, tugas numpuk, ujian tiap minggu, stressor kanan kiri atas bawah. Dan kalo udah dapet jadwal jaga malam, artinya Saya akan berada di RS selama 32 jam. Syukur2 bisa tidur. Hehe…Belum lagi bawaan perlengkapan perang. (Breastpump,botol,cooler bag,dsb) Yang artinya, Saya harus membuang rasa malu untuk ngemis2 ke perawat biar ASIP Saya bisa numpang di kulkas perawat.  Saya juga harus ngemis2 ke partner jaga biar dikasih waktu merah ASI tiap 5 jam. Alhamdulillah, mayoritas mengerti dan mau membantu.

Ohya, Saya jadi ingat bagaimana ASIP Saya diusir dari kulkas KBRT dengan alasan ada yang jijik melihat botol ASI. Astaghfirullah, Saya sampai dipanggil oleh perawat dan disuruh bawa pulang ASInya. Padahal hari itu Saya jaga. Nangis…. T.T

Tapi banyak juga perawat yang dengan ikhlas ngasih bantuan, mulai dari merelakan kulkas, sampai meminjamkan ruangannya. Bahkan mereka juga mengikuti jejak Saya sebagai pejuang ASIP. Subhanallah.
Lanjut ya… itu kan pas lagi jaga. Nah, sepulang jaga, pasti ngantuknya setengah mati. Di saat teman2 Saya bisa tidur nyenyak sepulang jaga, Saya tidak bisa. Sepulang jaga, Saya langsung momong Naufal, menggantikan ibu yang ikut “jaga” semalam. (Jaga Naufal maksudnya) Heheee. Akhirnya, main sama Naufal sambil teklak-tekluk dan sering juga ketiduran. Hihihi, maaf ya Naufal…

Kurang lebih gitu lah tantangan kalo lagi jaga. Nah, banyak juga teman2 Saya yang Tanya, Jures kapan belajar?? Saya Cuma bisa jawab, Ya kalau ada waktu. Kalau Naufal sudah tidur, dan Saya juga ngga ngantuk. Masalahnya, yang terjadi adalah pasti klo Naufal tidur Saya juga ikut tidur. Zzzzz… Yah, Alhamdulillah, sepanjang koas ngga ada masalah akademis yang bermakna. Stase ya ngglinding aja, dapet penguji susah yaaa hajar aja, dapet jackpot ya Alhamdulillah. Ngga ngoyo, ngga mati2an belajar, ngga agresif. Yang penting kalo ditanya penguji, bisa. :P

Hihihi….seru ya jadi koas, tapi susah dijalani.

Belum lagi ada yang namany UKDI. Perjuangan menjadi dokter ngga berhenti di koas, kita harus menjalani UKDI dan bimbingan selama 1 bulan. Sempet minder, teman2 belajar mati2an, bikin pokjar belajar sampe sore. Sedangkan Saya, habis bimbingan, pulang momong anak. Buat Saya anak nomor 1. Belajar bisa kapan aja, sambil tidur juga bisa. #opooo Tapi Alhamdulillah, bisa lulus UKDI dengan nilai 79,5. Sekali lagi, buat Saya ini pencapaian. Alhamdulillah. Kalo kata temen2, Mbak Jures hokinya gede, ngga belajar pun bisa lulus, didoaian Naufal. (Amin…)

Dan akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…. Sumpah Dokter jugaaaa. Alhamdulillah, sampai juga di titik ini.
Semoga ke depannya, diberikan kelancaran dan kemudahan. Diberikan kemampuan untuk  menyeimbangkan antara keluarga dan karir. Yaaa,klo saat ini sih masih keluarga dulu. Terserah orang mau bilang apa. Family is numero uno.

Alhamdulillah, terima kasihhh kepada Ibuku tercinta  yang tidak pernah lelah memberikan dukungan. Terima kasih suamiku yang penuh pengertian, sabar, dan sedia memberi beasiswa sampai ‘anak yatim’ ini bisa jadi dokter. Semoga Allah membalas dengan kebaikan… Amin.


Terima kasih untuk semuanya… :D 

Selasa, 02 April 2013

No No No

"I Won't Give Up"
When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
Well, there's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?

Well, I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find

'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it
No, I won't give up

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got, yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not, and who I am

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up, still looking up.

Well, I won't give up on us (no I'm not giving up)
God knows I'm tough enough (I am tough, I am loved)
We've got a lot to learn (we're alive, we are loved)
God knows we're worth it (and we're worth it)

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

Gyn (1)

Bismillahirrohmanirrohim...

Selama satu bulan ini, Saya terus kepikiran akan kejadian AUB beberapa waktu kemarin. Seperti biasa, spekulasi macam-macam muncul di pikiran Saya. Saya ngga 100% percaya bahwa AUB tersebut (kemungkinan besar) hormonal. Apalagi dulu obgynnya juga bilang kalo kelainan di mulut rahim belum bisa disingkirkan. Nah...sebenernya itu yang paling bikin Saya kepikiran.

Akhirnya, hari ini Saya memberanikan diri pergi ke obgyn di Solo. Sebut saja dr.I yang praktek di RSKI. Dalam otak Saya, seakan-akan sudah ada algoritma mengenai apa yang perlu diperiksa pada diri Saya. (Waham koas) Hahaha... Iyalah, pinter. (Gubrak!!!) Jadi, ketika dilakukan anamnesis oleh bidan, Saya bercerita lengkap mengenai keadaan bahwa selama ini siklus haid Saya selalu normal yaitu 30 hari, namun bulan kemarin, Saya haid sebanyak 2x dalam satu bulan. Saya sudah cek ke obgyn, dilakukan USG, dan dinyatakan normal,namun belum disingkirkan kelainan pada servix. Maka dari itu, Saya berencana untuk dilakukan inspekulo sekalian Pap Smear. (Gile buset ajib ajib) Hehehe...

Hah, nulisnya gampang.... tapi tadi pada prakteknya Saya deg-degan setengah mati. Palpitasi. Mana Saya pergi seorang diri, ngga ada yang nemenin. Belum lagi trauma litotomi pas partus. Hihihi. Tapi ngga masalah. Toh Saya wanita yang kuat dan tegar. :) :) Alhamdulillah. Apapun hasil pemeriksaannya, Saya cuma berdoa yang terbaik.

Jreng jreng jreng.... Akhirnya giliran Saya pun tiba, bener kan... algoritma Saya benar. Karena sudah di USG, Saya langsung diinspekulo. Ternyata oh ternyata, ada erosi di portio servix Saya. Haduh, sejujurnya Saya langsung lemas. Apalagi ketika dr.I memberitahu ilustrasi gambaran inspekulo, Saya jadi parno sendiri. Huhuhu. Dan Alhamdulillah, keputusan Saya untuk Pap Smear sangatlah benar. Sampai sini, Saya cuma bisa berdoa, semoga hasil pemeriksaannya baik-baik saja. Amin. :) :)

Kurang lebih 4 hari lagi hasil Pap Smear baru jadi. Khawatir? Pasti...bangettttttttt. Tapi Saya percaya kok, Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya. InshaAllah.




Senin, 01 April 2013

April Fools Day

Sial....
Baru aku sadar kalau dulu pacar pertama Saya nembak pas 1 April.

Saya yakin seyakin yakinnya kalo waktu itu Saya tolak, pasti itu abang bilangnya... "HAHAHAHAAAA...KENA APRIL MOP DEK!"
Kampretos....
Untung Saya jawabnya ngga hari itu juga, ya walopun pada akhirnya diterima. Hueihhh.... Dasar cinta monyet,cinta sama monyet. Halah...

#nomention
#lupakan

Minggu, 31 Maret 2013

Tak Pernah Bisa

Entah mengapa...
Saya tak pernah bisa suka dengan teknologi bernama Bl*ckberry.

Dari dulu sampai sekarang.

Titik.

This is Mine

Dulu, kurang lebih satu tahun yang lalu, Saya melihat teman-teman seangkatan FK UNS 2006 sudah 'mengoleksi' banyak lembar nilai. Semuanya heboh mencari surat puas dan tanda tangan demi mengejar judisium dan sumpah dokter. Sedangkan Saya saat itu baru selesai cuti melahirkan+menyusui. Stase baru jalan 1/3. Masih ada 2/3 yang harus Saya jalani. Surat puas 0. Hahahaha... Dulu rasanya sempet iri melihat tumpukan berkas2 itu. Dalam hati cuma menggumam, Kapan ya Saya bisa mengumpulkan berkas nilai Koas? Bisa ngga ya? Sanggup ngga ya? Karena Saya sadar bahwa menjalani koas sembari momong anak tidak mudah.

Tapi Alhamdulillah.... akhirnya SAYA BISAA!
Kurang 1 sih, nilai interna. Dan harapan Saya minggu depan semua sudah beres dan Saya bisa ikut judisium dan lulus UKDI dan bisa Sumpah Dokter. Aminnnn.... :) :) :)

Selasa, 26 Maret 2013

KemayU

Pada akhirnya Saya tersadar bahwa di usia 25 ini,dengan status seorang istri,ibu dan calon dokter (iye,sumpah masih Juni) Saya belum pernah dan belum bisa berdandan dalam kehidupan sehari2. Dandan cuma pas acara penting,terakhir dandan ya pas wisuda... Wekekkekee...

Dan jika Saya tidak memulai latihan dari sekarang, Saya rasa nggak OK buat masa depan. Masa iya ntar klo ada acara resmi nemenin suami,Saya cuma pake bedak tabur sama lipgloss. Hahahaaaa.... Ntar dikira anaknya anggota apa ngga dikira anak SMP nyasar. Wakakaka.

Akhirnya tadi Saya membeli perlengkapan make up sederhana bin natural dengan merk Wardah. Kenapa Wardah? Soalnya katanya Halal. Hihii... Udah gitu yaaa,sama penjualnya Saya dipanggil dek dan Saya diajarin cara make up. Padahal Saya yakin dia jauh lebih muda dari Saya.. ;p

Saya membeli pelembab,foundation,bedak,eyeshadow,blushon,sama lipgloss sedikit berwarna. Sungguh,semuanya warna natural karena Saya anti menor dan suami juga sebenernya lebih suka klo Saya tampil alami. (eciyeeh...)

Kurang maskara,eyeliner,sama parfum. Ternyata Wardah mahal cuy,jadi nunggu bulan depan ajah. Wkwkwkw...

#jih,kemayu tenan akuuuu

Sumpah seumur2 baru ini beli peralatan make up. Doaku cuma 1,semoga semuanya kepakeeeeeeee... Aminnn. Yang penting udah Saya niatin,mau belajar dandan senatural mungkin... Ya walaupun ngga dandan udah cantik natural sih. #muntah

Senin, 25 Maret 2013

20.000

J:"Dok, Saya koas."
A: "Koas mana? Angkatan berapa?"
J: "Muwardi,Dok. 2006"
A:"Ya ampun gimana to, wong ibunya dokter kok ngga bisa ngobati anaknya sendiri, masa sampe Leukositnya 20.000. Tinggi sekali..."

Jreng jreng jreng...
Ya itulah percakapan dokter dan ibu pasien saat visit perdana dr.A pas Naufal diopname di RSKI Solo (Desember 2012) e.c. demam tinggi tak turun2...

Awalnya, Naufal panas tinggi 2 hari. Udah dikasi PCT tapi naik lagi, udah gitu suhunya bisa sampe 39 derajat. Wes ngono, ngga ada batuk pilek,tanda sakit telinga,pusing,dsb. Akhirnya Saya bawa ke RS. Katanya diobservasi aja di rumah sambil dibawain obat jalan. Akhirnya pulang, tapi kok ngga turun2... Naufalnya lemes, ngga mau makan. Akhirnya esok harinya dibawa lagi ke RS, dan di cek lab darah.

Haduh, sedih kaliii hati ini mengetahui hasil lab Naufal. Leukosit tinggi dan ADB. Langsung ngejleb banget nget nget. Padahal selama ini kayanya udah ngasih asupan Fe cukup, tapi ternyata masih kurang. Belum lagi Naufal yang seminggu SMRS menjalani GTM (Gerakan Tutup Mulut). Jadinya badannya cungkringgg...

Akhirnya Naufal diopname...diinpussss. Alhamdulillah ngga yang bengok2 kesakitan dan tampak ringkih gitu, Naufal cuma nangis pas disuntik aja... manggil2 "Ndaaaa...". Malam itu juga langsung injeksi Ceftri masuk, Alhamdulillah demam mulai turun. Besoknya udah mulai main si Naufal, ngga betah di kamar. Jadi jalan2 kemana2 sambil bawa infus. Hihihi...


 Ngga cuma itu, Naufal juga menjalankan aksi gigit puting bunda sampe lecet pas opname. Mungkin itu bentuk kekesalannya karena harus tidur di RS yang ngga senyaman tidur di rumah kali ya. Yang jelas, rasanya puting lecet itu luar biasaaaaa..... Apalagi anak pas sakit, ngga mau makan, maunya nen. Dan begitu nen, puting yang sudah lecet itu digigit. Subhanallah...

Begini rasanya.... :)
Yang penting Naufal sembuh dan pulang dalam keadaan sehat...
Semoga itu pertama dan terakhir ya Nak...
Sehat selalu...
Amin.

20 Bulan

Alhamdulillah....

Naufal udah besarrrrrr. :) :)
Sekarang udah bisa lari,manjat,naik tangga, bahkan sudah pinter ngomong...
Udah bisa request pengen apa dan kalo ga diturutin bisa ngamuk... wohooo.
Hihihihi mirip siapa yaa sekarang??
Itu fotonya pas lagi perjalanan Yogya-Solo naik KA Sriwedari, just the two of us. Degdegan takut rewel dan takut ngga bisa diem,tapi Alhamdulillah Naufal pinter... Ya harus dibeliin minuman Okky Jelly Drink dulu. Hahahaha.... :D :D

Sehat terus ya Nak... :)

Namanya Juga Koas

Hari ini, Saya ke Muwardi dengan niatan ngurusin printilan syarat judisium yaitu surat puas THT,Anak,Interna.

Dengan semangat 45, perjalanan Saya mulai ke Anggrek 4 bertemu mbak X untuk menyelesaikan nilai interna. 2 minggu lalu, Saya sudah 'dilepas' oleh Prof dengan bukti berupa kartu kecil bertuliskan "Tugas Sudah Selesai" yang langsung Saya serahkan ke Mbak S. Katanya sih mau langsung diurus.

Dengan berusaha sesopan mungkin, Saya mengetuk pintu dan berkata, "Selamat pagi,Mbak S. Maaf Saya mengganggu, Saya mau mengecek apakah nilai Saya sudah masuk."

Saya kurang sopan mungkin ya... kok Saya dapet balasan "Aku ngga ngurusin nilai hari ini ya, lagi repot. BESOK AJA!!!" Ngomongnya sambil ngeliat laptop tanpa memandang lawan main bicara. Katanya sih pekerjaannya banyak banget dan sudah ditunggu dari pusat sampai2 ngga bisa diganggu. Ya ampun, seberat apa sih buka buku catatan aja ngeliatin koas a.n. Juwita Resty sudah masuk belum nilainya. Atau kalau dia repot mbok ya minta tolong pegawai satunya. Atau kalo ngga mbok ya koasnya suruh cek sendiri,ntar biar dikroscek lagi. Ini nggak, Saya ditolak mentah2 disuruh dateng lagi besok. Haduh rasanya mangkellll.... Dikira rumah Saya ke RS tinggal ngesot apa? Ya.... NAMANYA JUGA KOAS.

Akhirnya perjalanan berikutnya ngurus surat puas Anak. Begitu masuk ke sekre Anak, mengucap salam, langsung disambut Mbak A, "Iya mbak, gimana???" Bla bla bla dan semua urusan langsung selesai. Bahkan kita ngga perlu repot2 nyari tandatangan kesana kesini karena udah diurusin sekrenya.

**Beda banget ya sama yang interna... hihihi...

Dan yang terakhir THT.... entah ada keajaiban apa, pas lagi ngobrol sama adek kelas, malah didatengin dr. M sambil nanya, "Gimana,mana yang ditandatangani???"

Haaaaa Alhamdulillah... sepahit apapun kejadian pertama tadi, Saya ambil hikmahnya aja. :) Toh masih banyak orang baik dan tidak mempersulit urusan orang... Semoga orang orang yang selalu mempermudah senantiasa diberikan kemudahan juga dalam hidupnya. Amin.

Besok Saya ke A4 lagi, dan kita lihat Saja... apa jawabannya. Semoga BESOK AJA ya memang BESOK AJA. Jangan sampai tiap hari jawabannya BESOK AJA.

Bismillahirohmanirohim... :)

Kamis, 14 Maret 2013

a.u.b

Opo iku AUB?
Kalo ngga salah tangkep pas dulu stase obgyn, AUB itu Abnormal Uterine Bleeding. Widih, ngeri bukannnn??? Ya iyalah ngeri, sampe bikin stres ngga karuan. Soalnya Saya baru aja mengalaminya.

Untuk orang yang siklus haidnya selalu teratur 28-30 hari, begitu merasa siklusnya terganggu, pasti jiwa dan pikiran ikut terganggu. Belum lagi karena ilmu ilmu obgyn yang (lumayan) masih keinget, jadi begitu merasa sedikit abnormal, pikiran Saya langsung aja merujuk ke macam2 Differential Diagnose, dan beberapa di antaranya mengerikan... Hosshhh.


Jadi begini ceritanya, Saya baru saja haid 2 minggu yang lalu. Tapi,entah mengapa kemarin kok keluar darah lagi. Pertamanya, Saya sangat berpikiran positif. Saya pernah ingat kalau pada masa ovulasi, keluar bercak darah disertai kram pada perut adalah wajar bagi beberapa perempuan. Akhirnya Saya kroscek lagi ke dokter obgyn pribadi, eh calon obgyn, bang Christo TN 8. (konsul onlen gretong hihihi) Abang tersebut pun mengatakan kalau darahnya hanya sedikit dan pas pada masa ovulasi, itu istilah medisnya mittleschmerz. 


APA?? Mittleschmerz....makanan apa lagi tuu? Saya ngga pernah diajarin pas koas dan ngga ada pasien kaya begitu. Yah, terkadang emang pengalaman adalah guru yang terbaik. Setelah Saya cari di internet, definisinya kurang lebih


Mittelschmerz is one-sided, lower abdominal pain associated with ovulation. "Mittelschmerz" is a German word that means "middle pain." The condition occurs midway through a menstrual cycle — about 14 days before your next menstrual period.


TAPI...

Kenapa darahnya semakin banyak dan semakin banyak serta kram perut kiri semakin hebat. Wah, pasti sesuatu terjadi. :( Pikiran udah kemana-mana, panik, bingung, takut, stres. Akhirnya Saya putuskan untuk pergi ke obgyn. Deg-degan setengah mati pas lagi di USG, dan langsung berucap Alhamdulillah ketika obgynnya bilang kalau kandungannya baik... kemungkinan besar ini hormonal saja. I HOPE SO... Insha Allah. 


Ya Allah, berikan padaku kesehatan dan kekuatan selaluuu. Aminn. Kalaupun Saya datang ke obgyn lagi, semoga untuk ANC (AnteNatalCare). Amin amin amin.... :) 


Cemburuu

Terkadang, ingin rasanya hidup tanpa gadget, tanpa medsos. Godaannya banyak Cin. Terutama nih, terutama klo liat kesuksesan teman2 jaman ...