Senin, 30 November 2015

Mengapa Saya Bekerja?

Sekarang Saya mulai menahan diri untuk tidak banyak komentar mengenai pilihan hidup masing2 orang. Working mom VS full time mom, ASI VS Sufor, Partus Pervaginam VS Sectio, dsb. Saya yakin,kita semua sudah cukup dewasa dengan pilihan yang diambil, dan yg jelas sudah tau konsekuensinya.

Saya hanya ingin sharing saja, kenapa Saya bekerja? Dan kenapa Saya LDR?

1. IJIN SUAMI
Semua berawal dari ijin suami. Kalau suami Saya melarang, Saya pasti tidak akan bekerja. Tp karna ada dukungan penuh dengan suami, Saya berani melakoni pilihan Saya.

2. ANAK
Saya berani bekerja, karna masih ada saudara yang mau menolong Saya menjaga anak2. Ibu,bulik,adek,dan kakak ipar. Saya bukan orang yang mudah percaya pada orang lain, entah itu bibik2 atau pembantu atau baby sitter.

Konsekuensinya apa?

Jelas,LDR. Suami di Madiun,Saya di Solo. Ketemu setiap Jumat-Minggu. Kalau Saya dapat libur 2 hari, Saya yang ke Madiun bersama anak2. Capek? Iya. Tp selama kita menjalani dengan ikhlas dan bahagia, tidak ada masalah. Dan yang paling penting adalah teamwork. Ketika Saya harus bekerja, Suami saya bersedia jagain anak2 di rumah.

Terkadang Saya merasa tertekan kalau terus ditanya kapan ikut suami,kapan ikut suami. Iya,Saya pasti akan ikut suami. Tapi Saya juga punya banyak pertimbangan,kenapa Saya belum juga ikut kesana.

1. ANAK
Naufal sudah terlanjur masuk sekolah. Merupakan suatu pencapaian besar karena selama ini Naufal tidak mau sekolah. Hingga sekarang, Naufal semangat sekolah, fullday pula. Sayang rasanya kalau diputus di tengah jalan.

2. PENALTY
Jika Saya putus di tengah jalan, Saya harus membayar denda sebesar sekian puluh juta. Padahal kontrak tinggal 1 tahun lagi.

3. G3
Yap. Alhamdulillah Saya hamil lagi anak ketiga. Dan Saya rasa, Saya lebih nyaman tinggal di Solo dulu, karna menurut Saya repot sekali,dalam keadaan berperut besar harus mengurus 2 anak seorang diri. Blum lagi semisal suami harus dinas luar.

Kebanyakan alasan ya? Hahahaha... Terserah deh mau dikomentar apa. Saya tau pilihan Saya dan Saya tau konsekuensinya.

Saya pasti akan ikut suami. Pasti. Tapi Saya menunggu waktu yang tepat. Itu saja.

So, stop judging. Ibu bekerja bukan suatu kejahatan kan? Be wise.

Tidak ada komentar:

Cemburuu

Terkadang, ingin rasanya hidup tanpa gadget, tanpa medsos. Godaannya banyak Cin. Terutama nih, terutama klo liat kesuksesan teman2 jaman ...